JAKARTA, IAINews – Sebanyak 10 apoteker Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Apoteker Indonesia, lolos seleksi untuk menjadi DKT Indonesia Trainer.
Apoteker yang telah dinyatakan lulus seleksi pada proses pendaftaran melanjutkan ketahapan Training of Trainer DKT Indonesia Trainer Batch 5 di Jakarta 1 – 3 Mei di Hotel Ashley Wahid Hasyim Jakarta Pusat.

Kegiatan yang disebut sebagai DKT – Academy- pembekalan DKT Indonesia Trainer ini dimulai dari Gala Dinner pada Kamis, 1 Mei.
Gala dinner ini sebagai acara sambutan selamat datang dari DKT Indonesia kepada para trainer yang datang dari berbagai belahan Indonesia.
Para peserta disambut langsung oleh Presiden Direktur Dimosthenis Sakellaridis dan Tim DKT Indonesia.
Dalam kesempatan itu dijelas mengenai DKT Indonesia yang merupakan organisasi pemasaran sosial kontrasepsi terbesar di Indonesia. Pelatihan dilakukan selama dua hari berikutnya
Sepuluh apoteker yang berhasil lolos sebagai trainer ini memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Diantaranya adalah sebagai praktisi kesehatan di rumah sakit, klinik, puskesmas dan apotek. Beberapa diantaranya bertugas sebagai akademisi di Perguruan Tinggi (PT).
Apoteker yang dinyatakan lulus seleksi ini berjumlah 10 orang yakni apt.Surya Wahyudi., S.Si.,M.M. (Kalimantan Selatan), apt. Abdul Kadir Jaelani., S.Si., SpFRS (Jawa Timur), apt. Meliasi Nora Pratamarta.,S.Farm.,M.KM (Sumatera Selatan), apt. Arief Sidharta Buana., S.Si (Jawa Timur), apt. Yuri Pratiwi Utami.,S.Farm.,M.Si. (Sulawesi Selatan), Dr. apt. Yelfi Anwar.,M.Farm. (DKI Jakarta), Dr. apt. Yusransyah.,M.Sc (Jawa Barat), apt. Esti Lestari., S.Si ( Jawa Barat), apt. Iwan Tantrawan., S.Si.,M.Farm (Bali).,dan apt. Rahmiati., S.Farm (DKI Jakarta).
Selain dari Instansi yang berbeda, yang menjadi poin penting juga bagi DKT Indonesia dalam menilai apoteker sebagai trainer adalah keaktifan apoteker tersebut di organisasi yaitu kepengurusan organisasi profesi diantaranya Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI), Pengurus Daerah IAI, Hisfarma, Hisfarsi, Hisfarkesmas, dan himpunan serta perhimpunan di naungan Organisai Profesi Ikatan Apoteker Indonesia.
Peserta TOT ini pun bukan hanya dari apoteker, profesi kesehatan lainnya yang mengikuti TOT DKT Indonesia Trainer adalah 10 dokter spesialis kandungan (SP.OG) dan juga 10 Bidan. Keseluruhan Peserta di kegiatan TOT bejumlah 30 orang.
Pelatihan pada hari kedua bersama 30 orang tenaga kesehatan ini dimulai dari pembukaan oleh divisi Training DKT oleh dr. Erika Indrajaya.
Materi yang disampaikan di hari pertama pelatihan adalah product knowledge yaitu produk Pil KB (Andalan Pil KB, Andalan Fe, Andalan Laktasi, Elzsa,dan Postpil pil KB darurat), KB Suntik (KB Suntik Andalan 1 dan 2 Bulan, KB Suntik Andalan Gestin F2,dan KB Suntik Kombinasi 3 Bulan Andalan GESTIN F3), kontrasepsi menggunakan alat (Implan, IPAS MVA, dan sebagainya), kondom (Fiesta dan Sutra) dan product knowledge lainnya.
Materi tersebut dibawakan oleh apt. Anissa Chusnul Ayushah merupakan Brand Manager Andalan Pills DKT Indonesia, dr. Thesa Ananda Prima sebagai Medical Advisor DKT Indonesia, dan TIM DKT Indonesia.
Kemudian pelatihan hari terakhir, dilakukan Focus Group Disscusion yang dibagi 3 kelompok : Apoteker (Emergency Contraception : Wawasan, tantangan, dan peluang dari perspektif apoteker), dokter (Manual Vacum Aspiration : Untuk mengetahui hambatan, persepsi, dan factor pendukungnya), dan Bidan (Ayo Ke Bidan : Memahami bagaimana bidan terutama praktik mandiri mempunyai peran yang kuat dan strategi dalam memastikanakses terhadap kontrasepsi tetap terjaga).
Luaran kegiatan TOT DKT academy-DKT Indonesia Trainer adalah tenaga kesehatan (apoteker, dokter, dan bidan) menjadi trainer dalam melakukan edukasi kontrasepsi.
Secara khusus peran apoteker memberikan edukasi penggunaan kontrasepsi yang tepat, baik di pelayanan kesehatan, sebagai pembicara di webinar/ seminar dan kegiatan-kegiatan yang bekerjasama dengan perguruan tinggi farmasi yakni program DKT-Academy, Goes To Campus.
Selain itu DKT Indonesia dengan menghasilkan trainer profesional dari tenaga kesehatan ikut berkonstribusi dalam mensukseskan program pemerintah mendukung Keluarga Berencana (KB).***